Sabtu, 18 Mei 2013

Dua Dunia

Singkat kata, gw hanya perlu mengeluarkan sekitar 50% dari pengeluaran yang dibutuhkan iphone.

Balik ke cerita gw sebelumnya.

 Ya intinya gw lebih memilih ngobrol bersama R ketimbang main ipad gw.

Bulan demi bulan silih berganti, dan gw pun sudah jarang pulang bersama R lagi, mungkin karena keduanya sudah sangat sibuk.

Pikiran gw yang lain punya firasat bahwa sebenarnya kita secara subconscious saling menghindari pulang bersama karena kita lebih memilih memainkan smartphone kita masing-masing.

Dan gw pun menyadari bahwa pikiran yang kedua ini lebih mungkin tepat kebenarannya.

Gw kemudian sangat kecewa dengan gw sendiri karena gw telah masuk ke dalam fenomena ini.

 Namun gw sadar bahwa gw bisa mengubah ini hanya dengan secara conscious menghidupkan hidup real gw.

Pikiran gw ini kemudian mengikutinya.

Apa negara yang gw tinggali sementara ini sungguh lebih memfokuskan membentuk passive learners dibandingkan misalnya Amerika Serikat yang lebih fokus membentuk active speakers?

Semua orang yang ada di kereta sangat individualistis dengan benda-benda yang mereka bawa yang mereka bisa sentuh-sentuh setiap saat itu.

Tapi apa bukan itu sama seperti di Amerika Serikat juga.

Tapi paling tidak gw sudah bisa menyadarinya dan bisa lebih menghidupkan dunia asli gw dibanding dunia maya.

Mari kita telaah lebih dalam lagi.

Pernah ga sih lo sadar ketika lo meminta nomer hp/facebook/line seorang cewe, lo itu sedang meminta versi maya dari cewe asli yang ada di depan mata lo itu?

 Dan saat itu juga dan saat lo ga bersama cewe itu, lo lebih excited kepada versi maya dari cewe itu ketimbang cewe aslinya?

Gw sekarang udah sadar bahwa kebanyakan dari kita, atau paling tidak gw sendiri, lebih fokus ke dunia maya.

 Gw mau menghidupkan lebih lagi hidup real gw, dan gw harap lo juga.

Selamat berhari Minggu :)



Ruben



Tidak ada komentar:

Posting Komentar