Sabtu, 10 September 2016

Manusia Naif

Sesungguhnya pada apakah manusia akan selalu berjuang apabila variabel uang tetaplah menjadi alat instrumental dan variabel akhir hayat ditiadakanlah adanya?

Yang hidup dalam keabadian dunia, yang hidup dalam semakin membesarnya kosmos setiap detik, untuk tidak pernah ada dalam satu tempat disebabkan sekelilingnya yang bergerak?

Cinta akan suatu aktivitas, cinta akan wanita, cinta akan alam, merupakan contoh-contoh hal yang sering dianggap remeh untuk dimiliki oleh para remaja, walau sesungguhnya itulah yang membedakan kita akan pendahulu kita.

Cinta manusia dibanding makhluk lain di dunia akan selalu lebih. Tidak ada makhluk di dunia ini yang bisa cinta dan menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk cinta. Anjing tidak akan pernah rela untuk kehilangan nyawanya demi cintanya akan majikannya. Manusia mati dalam perang demi cinta untuk negaranya.

Menelaah Hachiko yang rela mati menunggu majikannya di salah satu stasiun di Jepang, apa sesungguhnyakah itu cinta, apabila tidak ada di benak dia pilihan lain untuk melanjutkan kehidupannya? Hanya hasrat untuk dikasihsayangi dan diberi makanan sajalah yang membuat ia menunggu di stasiun itu.

Dikasihsayangi secara pasif tentu beda halnya dengan mencintai secara aktif. Hachiko hanya ingin kebutuhan jasmaninya terpenuhi dengan kehadiran sang majikan.

Bukan berarti iapun kemudian bisa diartikan sebagai yang rela tidak makan 3 hari 3 malam demi sebotol susu yang tiap hari harus dibeli majikannya untuk kebutuhan pertumbuhan bayinya.

Bukan berarti ia bisa diartikan rela memberikan tulang mainan kesayangan satu-satunya, berlari ke tempat yang sangat jauh dan mencium kening istrinya hanya untuk kembali lagi dan mengulang kegiatan memberikan tulang mainan kesayangannya tersebut.

Itu semuapun sudah dilakukan manusia.
Dari marathon yang berasal dari cerita seorang prajurit yang rela berlari lebih dari 42 km memberikan kabar bahwa pasukannya telah menang untuk kemudian merelakan dirinya.

Dari kisah seorang Polandia yang rela dipenjara demi menyelamatkan jutaan orang Yahudi musuh para Nazi ketika perang dunia kedua, atas nama cinta kepada sesama manusia.

Dari kisah 3 manusia yang rela berenang melewati air radioaktif di Chernobyl dengan tujuan memberhentikan kehancuran pembangkit tenaga nuklir, atas nama cintanya juga akan sesama manusia.

Dan kau, hanya bisalah menghujat temanmu yang tidak dapat move on dari sang mantan, menaifkan kenyataan bahwa cinta.... cinta adalah sesuatu hal yang sangat unik, yang hanya dimiliki oleh manusia, yang begitu kuat, yang begitu indah untuk dimiliki, dan yang begitu tepat rasanya untuk dibagi...

walau kepada sang mantan.