Senin, 05 Oktober 2015

Asa


Anehlah adanya.

Taklah berbentuk.

Tak juga berbau.

Wujudnya rapuh

Mudah tertiup angin.

Menyentuh tetes-tetes air.

Yang singgah di dedaunan itu.


Ia menempel kepadanya.

Ia pergi meninggalkannya.

Tanpa ketuk pintu.

Tanpa izin pamit.

Seperti layaknya manusia

Yang giat memupuk asa.

Untuk akhirnya sia-sia.


Cinta akan sesama.

Cinta akan rasa.

Cinta akan harta.

Semua ilusi belaka.


Tanpa cinta akan alam

Akankah esok melihat malam

Tanpa cinta akan dunia

Akankah esok ada cahaya.

Tanpa cinta akan lingkungan

Akankah esok ada kehidupan